cara mengukur tekanan bahan bakar

BAHANBAKAR Http Digilib Its Ac Id Public ITS Undergraduate 9759 Paper Pdf' 'menghitung konsumsi bbm secara manual poskota news november 19th, 2012 - beberapa waktu lalu astraworld memberikan tips cara menghitung pemakaian bbm yakni metode full to full isi tangki bahan bakar sampai penuh' '3 Cara untuk Mengukur Konsumsi Bahan Bakar wikiHow Perbedaannyaterdapat pada cara mendeteksi jumlah udara dan bahan bakar dan pembentukan campuran bahan bakar dan udara.Pada sistim EFI terdapat dua peralatan yang berbeda yaitu : Pressure sensor untuk mendeteksi udara masuk dan ECU untuk mengirim signal ke injektor. Sistem D EFI mengukur tekanan udara dalam intake manifold, kemudian Bagaimanacara menghitung konsumsi energi terhadap fuel gas . Aug 14, 2010 · Unit. Cara Menghitung Kapasitas Steam Boilerrumus perhitungan steam boiler. cara hitung konsumsi gas untuk boiler 1 ton - CFBC Boiler 2017-9-7 · Dari perhitungan, kebutuhan bahan bakar yang. CaraMengukur Tekanan Bahan Bakar 1. Turunkan tekanan bahan bakar sbb : a. Lepaskan sambungan kabel elektrik pompa bahan bakar pada tanki bahan bakar. b. Hidupkan mesin dan biarkan mati dengan sendirinya, kemudian putar kontak (IG) pada posisi off. c. Lepas hose tekanan bahan bakar dari dudukannya ( hati-hati saat melepas jangan sampai kena Bahanbakar ramah lingkungan tersebut memiliki kandungan sulfur maksimum 300 ppm atau jauh lebih rendah dibandingkan solar di pasaran yang kandungan sulfur maksimumnya mencapai 5.000 ppm. 4. Kerosin dan Avtur Kerosin (minyak tanah) adalah bahan bakar kompor minyak. Avtur adalah bahan bakar pesawat terbang bermesin jet. Frau Sucht Mann Mit 500.000 Einkommen. Bro dan sis semua…kembali kita sambung lagi artilkel bahasan kita kemarin mengenai alat ukur tekanan pompa bahan bakar motor injeksi, bagi yang belum membaca artikelnya bisa melihat kembali dengan klik disini… Bahasan kita kemarin sampai di alat ukur tekanan pompa bahan bakar, dimana kita kemarin nyebut alat tersebut dengan nama “Fuel Pump Pressure gauge”. Jika di plototi nih…lat ini sekilas bentuknya hampir mirip dengan alat ukur tekanan ban motor kita, dimana kondisi fisik alat ukurnya berbentuk bulat dengan adanya jarum penunjuk angka tekan lihat gambar di atas. Lah apa bedanya alat ukur tekanan ban dengan alat ukur tekanan BBM ini? Sebenarnya jawabannya sangat sederhana sih…yang mana sudah pasti kalau fuel pump pressure gauge difungsikan untuk mengukur tekanan cairan liquid bahan bakar, sedangkan untuk alat Tire Gauge alat ukur tekanan ban di fungsikan untuk mengukur tekanan udara yang ada di ban itu sendiri. Cara menggunakan alat ini sesungguhnya sangat simpel, tidak membutuhkan keterampilan khusus, saya yakin pemirsa semua pasti bisa menggunakan alat ini dengan benar, pasalnya sekali lagi alat ini gampang mengoperasiannya, untuk membuktikan ucapan kang Majid ini, ayo kita praktekkan di bawah ini bersama sama… Dalam praktek penggunaan alat pengukur ini kang Majid menggunakan motor Yamaha Jupiter Z1, dimana hal ini kang Majid pilih karena tempat daripada sambungan selang dan posisi pompa bahan bakarnya mudah di jangkau, dan tentunya tanpa membongkar cover motor, hal ini lebih memudahkan kita untuk belajar penggunaan alat ini. Bagaimana langkah langkahnya, silahkan di mengerti satu demi satu langkah penggunaannya. ▪ Langkah pertama sudah pasti kita siapkan alat ukurnya ▪ Posisi kuknci kontak dalam kondisi “OFF” ▪ Lepas pengunci selang penghubung fuel pump dengan injektor lihat gambar diatas ▪ Setelah terlepas, barulah hubungkan fuel pump pressure gauge di antara selang fuel pump yang sudah terlepas tadi, disusun secara seri di bolak balik sama saja, asalkan konektor penyambung selangnya bisa terpasang dengan benar tanpa adanya kebocoran lihat gambar di atas ▪ Setelah alat ukur terpasang dengan sempurna, maka posisikan kunci kontak di posisi “ON” dengan catatan sebelum kunci kotak di posisi ON” kembali periksa sambungan selang bahan bakar, pastikan kondisinya tidak ada yang bocor. ▪ Setelah kunci kontak “ON” lihat tekanan stanby-nya, ada di angka berapa..? jika tekannya di bawah standar, maka fuel pump masih belum bisa kita katakana rusak, dimana langkah selanjutnya masih harus kita lakukan, yakni dengan menghidupkan mesinnya kondisi alat masih terpasang… ▪ Setelah motor kondisi nyala dan lihat jarum alat ukur ada di angka berapa…? kalau masih dalam angka standar maka tidak ada masalah pada fuelpump-nya, namun kalau tekanan ada di bawah standar, maka bisa kita katakana fuel pump butuh kita periksa dengan membongkar fuel pump dari tangki bahan bakar. ▪ Setelah mengukur dalam kondisi stasioner, sekali lagi pengukuran masih kita lanjutkan lagi, bukan kondisi stasioner lagi, melainkan dengan menaikkan putaran mesin dengan spontan atau dengan menahan putaran mesin di atas stasioner 1500 ke atas. Amati pergerakan jarum pada alat ukur, jika jarum bergetar kurang lebih 2 – 3 Kpa dari angka standar, maka itu bisa kita katakana wajar…namun jika pergerakan jarumnya sampai 100-200 Kpa, maka fuel pump perlu kita periksa. Seperti pada motor Jupiter Z1 ini…tekanan standar pompanya adalah 295 Kpa, hasil pengukuran menunjukkan hasil yang sama, namun agak lebih sedikit sih, tapi tidak terjadi kendala, jadi bisa kita katakana fuel pump Yamaha Jupiter Z1 ini masih dalam kondisi normal, masih aman aman saja 😀 Gimana bro…sangat mudah kan cara menggunakan alat ini, meskipun beda merk…kurang lebih caranya sama seperti yang kita bahas kali ini, dimana paling yang membedakan cuma posisi fuel pump, besar kecilnya sambungan dan standar tekan fuel pump itu sendiri. Untuk yang lainnya….namanya motor injeksi ya kayak begitu wujudnya 😀 Kang Majid Mbah bogang mana woy…tumben ngak nanya naya lagi nieeee ? 😀 Mbah bogang Sementara ini Mbah jadi silent rider saja kang Majid, Mbah mantau saja dipojokan… Mbah lagi males bicara. Anu kang…Gusi Mbah lagi kena sakit panu 😀 ! Upil Gareng Kang saya saja yang nanya ya…soalnya kebetulan saya punya motor injeksi yang pernah mogok gara gara fuel pump-nya, jadi ceritanya gini kang… Waktu itu motor saya bawa riding menyusuri semak semak belantaran bersama pacar kesayangan ku 😀 asek asek… waktu itu ditengah tengan perjalanan kami makan buah semangka dengan sepuasnya, ngak tau itu semangka siapa, orang semangkanya nemu di kebun orang kang. Karena semangka tidak habis habis, maka saya kefikiran untuk membawakan yang ada di rumah, dirumah ada papy, ada mamy, ada kakek, dan ada orang kampung yang berjumlah 150 kepala keluarga kang…jadi saya keluarkanlah sebuah karung untuk memungutnya. Diasaat saya mengambil buah semangka tersebut EH…ada orang berkumis separo sambil membawa rapia dengan berteriak kencang, WOOOOYYY…Maling….!! deg deg deg..jantungku berdebar, ternyata ada pemilik kebunnya kang, jiah…jiambrettttt…kala itu saya langsung lempar karungnya, dan cabut dah dengan membawa motor injekson saya. Saking takutnya, pacar saya pegangnya sangat erat, sampai sampai merebahkan tubuhnya di punggungku…cihui…rejeki kang ada buah kelapa muda nempel gagag 😀 Di tengah tengah aksi melarikan diri saya, eh ternyata motor saya mberebet kayak kehabisan bensin kang, dan lama lama jadi mati dengan sendirinya, saya cek bensin yang ada di tangki, lah kok masih penuh…haduh apanya ya ini…??? Sial nih gara gara mencuri semangka, jadinya kena sial deh..!! terpaksa saya cari muter muter bengkel resmi kang, dan akhirnya ketemu bengkel resmi dengan nama “Morat Marit” yang berdiri megah di tepi jembatan… Langsung deh konsultasi ke mekaniknya, dan…setelah di periksa, motor saya di fonis terkena kanker payu dara Eh maksudnya kena serangan pompa kang, pompanya katanya tekanannya rendah, jadi bahan bakar tidak bisa dikabutkan dengan sempurnya. Jelas sih perkataan dari mas mekanik tersebut, masalah terselesaikan sih…tapi anehnya kang… saya ngak di kasih tau kang penyebab fuel pump yang tekanannya menurun tersebut. Kenapa tekanan pompa bisa menurun, apa penyebabnya ya..? hal tersebut tidak di beberkan jelas oleh mekanik, apa salahku….apa gara gara saya sering beli bensin eceran..? atau karena azab nyolong nyuri semangka tadi ya..? monggo kang sedikit pertanyaan di atas supaya di beri jawaban…! Maturnuhon 😀 Kang Majid Jiah….panjang benar ceritanya, he…menurut pemirsa bagai mana..? tekanan fuel pump motor mas Upil Gareng bisa turun karena faktor apa..? karena azab nyolong semangka kah..? atau karena faktor lain! kang Majid di bantu jawab ya…!! soalnya jawaban kang Majid sendiri akan di utarakan di artilkel selanjutnya…jadi monggo diikuti terus ya… cicakkreatip Contact pembelian ➡ BBM 5CEC5AAC WhatsApp / Telp / SMS 085733637733 Email Pembelian lewat klik DISINI… Pembelian lewat klik DISINI… Cara pemeriksaan 1. Menghubungkan terminal +B dan FP pada check conector, dengan menggunakan SST. 2. Memutar ignition switch pada posisi ON jangan men-start mesin. 3. Memeriksa apakah terdapat tekanan pada selang dari fuel filter. Dengan cara manual, pijit selang dari fuel filter. 4. Mengembalikan ignition switch pada posisi OFF. 5. Melepas terminal. Hasil pemeriksaan fuel pump bekerja dengan baik ada tekanan pada selang dari fuel filter akibat bekerjanya fuel pump, yaitu ditandai dengan terdengar suara aliran bahan bakar pada selang. Selain itu pada waktu dipijit, selang terasa keras. Cara pemeriksaan 1. Melepas terminal kabel negatip - dari baterai. 2. Melepas pipa saluran masuk bahan bakar dari delivery pipe. keringkan bensin yang tercecer . 3. Memasang pressure gauge pada delivery pipe. 4. Memasang kembali terminal kabel negatip - pada baterai. 5. Menghidupkan mesin. 6. Mengukur tekanan bahan bakar pada putaran idle. Spesifikasi 265 – 304 kPa 7. Mematikan mesin 8. Memeriksa bahwa tekanan bahan bakar akan tetap pada harga spesifikasi setelah mesin dimatikan selama 5 menit. 9. Setelah melakukan pemeriksaan, melepas kembali kabel negatif dari baterai dan melepaskan SST pressure gauge dengan hati-hati agar bahan bakar tidak tumpah. 10. Memasang kembali terminal kabel negatip pada baterai. 11. Memeriksa kebocoran bahan bakar. Hasil pemeriksaan tekanan bahan bakar sesuai spesifikasi. tekanan bahan bakar menunjukkan angka 300 kPa. Tidak ada indikasi kebocoran pada bahan bakar. Periksa bekerjanya injector Cara pemeriksaan 1. Menghidupkan mesin. 2. Melakukan pemeriksaan adanya suara kerja normal sesuai dengan putaran mesin. Bila tidak tersedia soundscope, pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan jari tangan. 3. Menempelkan jari tangan pada injektor. Bila tidak ada suara atau terdengar suara yang tidak biasa , maka periksa sambungan kabel, injektor atau sinyal injeksi dari ECU. Hasil pemeriksan Injector berfungsi normal. pada waktu jari ditempelken pada injector terasa seperti ada getaran kecil dan terdengar suara seperti cipratan air. Periksa tahanan injektor Cara pemeriksaan 1. Melepas konektor injektor 2. Mengukur tahanan antara tiap terminal injektor, dengan menggunakan ohmmeter. Spesifikasi 13 – 14,2 ohm Bila harga tahanan tidak sesuai spesifikasi, maka mengganti injektor. 3. Memasang kembali konektor injektor Hasil pemeriksaan Tahanan injektor sesuai spesifikasi 13 ohm Lihat dokumen lengkap 58 Halaman - Hai calon mekanikSalah satu ketrampilan yang diperlukan untuk menjadi mekanik adalah cara mengukur tekanan bahan bakar. Tujuannya agar kita tahu berapa tekanan pada sistem bahan bengkel kami, proses ini umumnya dilakukan ketika kita menghadapi masalah pada mobil. Misalnya mbrebet, kurang tenaga, tidak setiap kali tune up?Andaikan setiap mobil seperti mercedes model lama, yang menyediakan pentil bahan bakar untuk memasang tekanan bahan bakar, pasti pemeriksaan bisa dilakukan setiap kali tune simak prosesnya, cara mengukur tekanan bahan mengukur tekanan bahan bakar mobil secara umumBerikut adalah langkah-langkah mengukur tekanan bahan bakar pada mobil sacara umum pada mobil pemasangan alat1. Siapkan fuel pressure gauge yang cocok2. Pastikan kunci kontak pada posisi off 3. Buka saluran bahan bakar yang tepat. 4. Pasangkan fuel pressure gauge diantara kedua saluran bahan bakar Jika sudah, putar kunci kontak on dan pastikan tidak ada kebocoran pada saluran bahan Apabila sudah yakin tidak ada kebocoran, hidupkan mobil dan baca hasil pengukuran tekanan bahan bakarPembacaan tekanan bahan bakarYang paling penting untuk diperhatikan dalam pembacaan tekanan bahan bakar adalah satuan. Pada alat umumnya satuan yang digunakan adalah bar, kg/cm2 dan juga psiBerikut adalah contoh pembacaan tekananDiatas terlihat alat ukur memiliki satuan kpa dan psi dan terbaca pada angka 10 psi atau sekitar 68 kpa. Jika dikonveriskan menjadi 0,68 mengetahui tekanan bahan bakar dengan scanner mobilPerlu diingat, tidak semua kendaraan dilengkapi dengan sensor tekanan bahan bakar. Jika dilihat, sensor tekanan bahan bakar ini terpasang pada mobil bensin injeksi langsung dan diesel common railWalaupun saya pernah jumpai pada salah satu tipe jaguar dilengkapi dengan sensor tekanan bahan bakar meskipun belum menerapkan injeksi ada sensor, tentunya kita bisa membaca hasil pengukuraannya melalui scanner mobil. Tentunya kita harus menggunakan scanner mobil yang bisa digunakan untuk mengakses data adalah sebagai berikut1. Pasang soket OBD2. Operasikan scanner mobil dan pilih kendaraan yang tepat3. Masuk kedalam sistem Engine4. Pilih menu "Data Stream" atau "Actual Data"5. Cari "Fuel Pressure" dan tampilkan. Selanjutnya akan tampil data yang kita butuhkan. Untuk sebagian scan tools kita bisa memilih satuan yang kita inginkan. Tetapi jika tidak, maka kita juga harus bisa melakukan konversi satuan seperti mengukur tekanan bahan bakar pada mobil terkadang cukup sulit dalam pemasangan. Alasannya karena besarnya selang masing-masing mobil berbeda-beda dan juga posisi sambungan yang tersembunyi. Pompa Bahan Bakar berfungsi untuk memompa bensin dari tangki bahan bakar ke Injektor, Agar mesin dapat di hidupkan. Berikut ini saya akan memberikan sedikit informasi, bagaimana cara memeriksa tekanan bahan bakar Siapkan Alat-alat yang ingin kita gunakan. Siapkan FUEL PRESSURE GAUGE . Buka soket yang terhubung di Fuel Pump. Hidupkan mesin dan buang tekanan bahan bakar. Jika mesin sudah tidak bisa di hidupkan lagi. Kunci kontak Off, Hubungkan Pressure gauge dengan Fuel Pump. Hubungkan lagi soket yang di lepas tadi. Kunci kontak ON dan tunggu Fuel pump menyala selama 2 Detik Hidupkan mesin dan berada di putaran stasioner. Baca hasil pengukuran pada putaran stasioner, tekanan fuel pump minimal 294kpa. Matikan mesin,dan buang tekanan fuel pump seperti contoh di atas. Lepaskan Fuel Pressure Gauge dari Fuel pump. Rapikan kembali seperti semula sebelum di bongkar. Tips di atas hanya sekedar informasi kepada temen-temen khususnya mekanik apabila ingin melakukan pemeriksaan tekanan bahan bakar injeksi. Tambahan,Apabila tekanan bahan bakar di bawah spesifikasi, motor akan mengalami gejala seperti kita ingin membuang tekanan bahan bakar tadi,.. – Sistem injeksi bahan bakar pada mobil modern menggunakan pompa bahan bakar yang memiliki tekanan tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan tekanan pompa bahan bakar yang ideal untuk menjaga performa mobil tetap optimal. Untuk mengukur tekanan pompa bahan bakar pada mobil injeksi, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan secara benar dan teliti agar hasil yang didapatkan akurat. Dalam topik otomotif kali ini, akan dijelaskan cara-cara yang tepat dalam mengukur tekanan pompa bahan bakar pada mobil injeksi, sehingga dapat membantu para pemilik mobil dalam menjaga kinerja dan keawetan mobil mereka. Bagaimana Mengukur Tekanan Pompa Bahan Bakar Mobil Injeksi? Tekanan pompa bahan bakar merupakan salah satu faktor penting dalam kinerja mesin mobil injeksi. Ukuran tekanan yang tepat dapat memastikan tingkat efisiensi dan performa mesin yang optimal. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana mengukur tekanan pompa bahan bakar mobil injeksi secara akurat dan efektif. Baca Juga 15 Cara Menghemat Bensin Mobil Manual Terbukti Ampuh Untuk mengukur tekanan pompa bahan bakar pada mobil injeksi, Anda memerlukan alat khusus yang disebut pressure gauge manometer yang sesuai dengan rentang tekanan yang ingin Anda ukur. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk mengukur tekanan pompa bahan bakar mobil injeksi 1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan Pressure gauge manometer dengan rentang tekanan yang sesuai. Kunci pas untuk membuka tutup katup pengukur tekanan pada sistem bahan bakar. Sarung tangan dan kacamata pengaman untuk keamanan. 2. Pastikan mobil keadaan mati dan mesin dingin Carilah buku panduan kendaraan Anda untuk mengetahui lokasi katup pengukur tekanan pada sistem bahan bakar. Biasanya, katup pengukur tekanan terletak di dekat rel injeksi bahan bakar. 3. Kenakan sarung tangan Kenakan sarung tangan dan kacamata pengaman untuk melindungi diri dari bahan bakar yang bisa tersembur. Pastikan area sekitar katup pengukur tekanan bebas dari bahan bakar yang bocor atau tumpah. 4. Gunakan kunci pas Gunakan kunci pas untuk membuka tutup katup pengukur tekanan pada sistem bahan bakar. Biasanya, tutup katup memiliki penampilan mirip klep angin pada ban. 5. Pasang pressure gauge Pasang pressure gauge pada katup pengukur tekanan dengan memutar secara perlahan dan pastikan koneksi rapat. 6. Nyalakan mesin mobil Nyalakan mesin mobil dan biarkan berjalan dalam keadaan netral atau parkir. Pastikan mesin berada dalam kondisi yang stabil selama proses pengukuran. 7. Perhatikan pressure gauge Perhatikan pressure gauge dan catat nilai tekanan yang ditunjukkan. Nilai tekanan bahan bakar yang normal dapat bervariasi tergantung pada jenis mobil dan spesifikasinya. Anda dapat merujuk pada buku panduan kendaraan Anda atau mencari informasi tentang tekanan bahan bakar yang normal untuk mobil tertentu. 8. Matikan mesin mobil Setelah selesai mengukur, matikan mesin mobil dan putar pressure gauge perlahan untuk melepaskannya dari katup pengukur tekanan. Pasang kembali tutup katup pengukur tekanan. 9. Evaluasi hasil pengukuran Periksa nilai tekanan yang Anda catat. Bandingkan dengan nilai tekanan yang normal untuk mobil Anda. Jika tekanan berada di dalam rentang normal, maka pompa bahan bakar mungkin berfungsi dengan baik. Namun, jika tekanan terlalu rendah atau terlalu tinggi, ini bisa menunjukkan adanya masalah dengan pompa bahan bakar atau komponen lain dalam sistem bahan bakar. 10. Identifikasi masalah Jika tekanan bahan bakar tidak normal, ada beberapa kemungkinan masalah yang mungkin terjadi. Misalnya, tekanan yang terlalu rendah bisa menunjukkan adanya pompa bahan bakar yang lemah, regulator tekanan yang rusak, atau kebocoran dalam sistem bahan bakar. Di sisi lain, tekanan yang terlalu tinggi bisa menandakan masalah pada regulator tekanan yang terlalu responsif atau adanya penyumbatan dalam sistem bahan bakar. 11. Perbaiki atau ganti komponen yang bermasalah Jika Anda telah mengidentifikasi masalah dengan pompa bahan bakar atau komponen lain dalam sistem bahan bakar, perbaikan atau penggantian komponen yang bermasalah mungkin diperlukan. Dalam hal ini, disarankan untuk mengonsultasikan dengan mekanik terlatih atau pusat servis resmi untuk mendapatkan perbaikan yang tepat dan aman. Baca Juga 11 Tips Mengganti Selang Rem Cakram Mobil Bagi Pemula 12. Verifikasi tekanan setelah perbaikan Setelah melakukan perbaikan atau penggantian komponen, Anda dapat mengulangi proses pengukuran tekanan pompa bahan bakar untuk memastikan bahwa tekanan telah kembali normal. Jika tekanan sudah berada dalam rentang yang diharapkan, ini menunjukkan bahwa perbaikan telah berhasil. Kesimpulan Jika Anda tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup, disarankan untuk mendapatkan bantuan dari mekanik terlatih atau pusat servis resmi untuk melakukan perbaikan atau perawatan pada sistem bahan bakar mobil Anda. Télécharger l'article Télécharger l'article Avez-vous déjà laissé une bouteille d'eau sous le soleil brulant pendant quelques heures et entendu un léger sifflement après l'avoir ouverte ? Cela est dû à un phénomène appelé la pression de vapeur ». Dans le domaine de la chimie, la pression de vapeur est la pression exercée sur les parois d'un corps hermétique à l'intérieur duquel s'évapore une substance se transforme en gaz [1] .Pour trouver la pression de vapeur à une température donnée, utilisez l'équation de Clausius-Clapeyron lnP1/P2 = ΔHvap/R1/T2 - 1/T1. 1 Écrivez l'équation de Clausius-Clapeyron. La formule utilisée pour calculer la pression de vapeur, en tenant compte d'une variation de la pression dans le temps, est connue comme l'équation de Clausius-Clapeyron du nom des physiciens Rudolf Clausius et Benoît Paul Émile Clapeyron. C'est la formule générale dont vous aurez besoin pour résoudre la plupart des problèmes concernant la vapeur de pression que vous rencontrerez en cours de physique-chimie. La formule ressemble à ceci lnP1/P2 = ΔHvap/R1/T2 - 1/T1. Dans cette formule, les variables font référence à ΔHvap l'enthalpie de vaporisation du liquide. Elle est généralement indiquée dans le tableau situé à l'arrière des manuels de physique-chimie, R le contenu du gaz réel ou 8 314 J/K × Mol, T1 la température à laquelle la pression de vapeur est connue ou la température de base, T2 la température à laquelle la pression de vapeur doit être trouvée ou la température finale, P1 et P2 respectivement, les pressions de vapeur correspondant aux températures T1 et T2. 2 Remplacez les variables par vos valeurs. L'équation de Clausius-Clapeyron semble difficile, car elle comprend beaucoup de variables, mais en réalité elle ne l'est pas tant quand on a l'information correcte. Les problèmes les plus basiques concernant la pression de vapeur comprennent deux valeurs de température et une valeur de pression ou bien deux valeurs de pression et une valeur de température — une fois que vous les avez, résoudre le problème est un jeu d'enfants. Par exemple, supposons que nous sommes en présence d'un corps rempli de liquide à 295 K dont la pression de vapeur est égale à 101,325 kilopascals kPa, soit 1 atmosphère atm. Notre question est la suivante Quelle est la pression de vapeur à 393 K 119,85 °C ? Deux valeurs de température et une de pression sont données, nous sommes donc en mesure de trouver l'autre valeur de pression en utilisant l'équation de Clausius-Clapeyron. En remplaçant les unités de l'équation par nos valeurs, nous obtenons ln1/P2 = ΔHvap/R1/393 - 1/295. Notez que, pour résoudre les équations de Clausius-Clapeyron, vous devez toujours utiliser l'unité de température Kelvin. Vous pouvez utiliser n'importe quelle unité de pression, tant qu'elle reste la même pour P1 et P2. 3 Remplacez les constantes par vos valeurs. L'équation de Clausius-Clapeyron en contient deux R et ΔHvap. R est toujours égal à 8 314 J/K × Mol. Quant à ΔHvap l'enthalpie de la vaporisation, dépend de la substance dont on examine la vapeur de pression. Comme indiqué plus haut, vous pouvez généralement trouver les valeurs de ΔHvap pour une grande variété de composés chimiques au dos d'un manuel de physique-chimie ou bien en ligne par exemple ici [2] . Dans notre exemple, supposons que notre liquide est de l'eau pure sous forme liquide. Si l'on regarde un tableau des valeurs de ΔHvap, on apprend que ΔHvap est à peu près égal à 40,65 KJ/mol. Depuis que notre valeur H utilise des joules, au lieu de kilojoules, on peut le convertir en 40,650 J/mol En remplaçant les constantes de l'équation par nos valeurs, nous obtenons ln1/P2 = 40,650/8,3141/393 - 1/295. 4 Résolvez l'équation. Lorsque vous avez remplacé toutes les variables de l'équation par les vôtres, excepté celle que vous cherchez, procédez à la résolution de l'équation selon les règles de l'algèbre ordinaire. La seule chose difficile dans la résolution de notre équation ln1/P2 = 40,650/8,3141/393 - 1/295 est d'utiliser le logarithme népérien log ln. Pour annuler un logarithme népérien, considérez simplement les deux côtés de l'égalité de l'équation comme étant des exposants de la constante e. En d'autres termes, lnx = 2 → elnx = e2 → x = e2. Nous allons maintenant résoudre l'équation ln1/P2 = 40,650/8,3141/393 - 1/295 ln1/P2 = 4,889,34-0 00084 1/P2 = e-4,107 1/P2 = 0,0165 P2 = 0,0165-1 = 60,76 atm - Ce résultat est sensé — augmenter la température de presque 100 degrés à presque 20 degrés au-dessus du point d'ébullition de l'eau, créer beaucoup de vapeur, ce qui va contribuer à l'augmentation considérable de la pression Publicité 1 Écrivez la loi de Raoult. Il est rare dans la vraie vie de travailler avec un liquide pur — on a l'habitude de travailler avec des liquides qui sont des mélanges de différentes substances composées. La plupart de ces mélanges sont créés en dissolvant une petite quantité d'un produit chimique spécifique, appelé un soluté, dans une grande quantité dans un produit chimique connu sous le nom de solvant, afin de créer une solution. Il est utile, dans ces cas-là, de connaitre une équation appelée la loi de Raoult du nom du physicien François-Marie Raoult [3] qui ressemble à cela Psolution=Psolvant × solvant. Dans cette formule, les variables se réfèrent à Psolution la pression de vapeur de la solution complète la combinaison de tous les composants, Psolvant la pression de vapeur du solvant, Xsolvant la fraction molaire du solvant, ne vous en faites pas si vous ne connaissez pas des termes comme fraction molaire » — nous les expliquerons plus loin. 2 Identifiez le solvant et le soluté dans votre solution. Avant de calculer la vapeur de pression du liquide mélangé, vous devez identifier les substances avec lesquelles vous travaillez. Il faut rappeler qu'une solution résulte de la dissolution d'un soluté dans un solvant — le produit chimique dissout est toujours le soluté et celui qui dissout est toujours le solvant. Illustrons ces concepts par un exemple simple. Supposons que nous voulons trouver la pression de vapeur d'un sirop simple. Il est traditionnellement composé de sucre dissout dans de l'eau, le sucre est donc notre soluté et l'eau notre solvant [4] . Notez que la formule chimique du saccarose nom chimique du sucre est C12H22O11. Elle nous sera bientôt utile. 3 Cherchez la température de la solution. Comme nous l'avons vu plus haut dans la partie Clausius-Clapeyron, la température d'un liquide affecte sa pression de vapeur. Généralement, plus haute est la température, plus importante sera la pression de vapeur — en effet, lorsque la température augmente, le liquide s'évapore et se transforme en vapeur, augmentant la pression de vapeur dans le corps hermétique. Dans notre exemple, supposons que la température du sirop simple est de 298 K environ 25 C. 4 Cherchez la pression de vapeur du solvant. Les produits chimiques de référence ont des valeurs de pression pour beaucoup de substances et composants, mais ces valeurs de pression sont seulement atteintes lorsque la température de la substance est égale à 25 C/298 K ou à son point d'ébullition. Si votre solution a atteint une de ces températures, vous pouvez utiliser la valeur de référence, mais dans le cas contraire, vous devez chercher la vapeur de pression à sa température actuelle. Vous pouvez vous servir de l'équation de Clausius-Clapeyron ici — en utilisant respectivement la vapeur de pression pour P1 et 298 K 25 C pour T1. Dans notre exemple, notre mélange est à 25 C, nous pouvons donc utiliser nos tableaux de référence. Nous apprenons que de l'eau à 25 C a une pression de vapeur de 23,8 mm de mercure. 5 Cherchez la fraction molaire du solvant. C'est la dernière chose à faire avant de pouvoir résoudre l'équation. Trouver des fractions molaires est assez facile il faut convertir vos composants en moles, puis cherchez le pourcentage du nombre total de moles présentes dans chaque composant constituant la substance. En d'autres termes, la fraction molaire de chaque composant est égale à les moles du composant/le nombre total de moles dans la substance. Supposons que, suivant la recette du sirop simple, nous utilisons 1 litre L d'eau et 1 litre de saccarose sucre. Dans ce cas, nous avons besoin de trouver le nombre de moles dans chacun de ces composants. Pour cela, il faut trouver la masse de chacun, puis trouvez les masses molaires de la substance afin de les convertir en moles. Masse 1 L d'eau 1 000 grammes g. Masse 1 L de sucre approximativement 1 056,7 g [5] . Moles eau 1 000 grammes × 1 mole/18 015 g = 55,51 moles. Moles saccarose 1 056,7 grammes × 1 mole/342,2965 g = 3,08 moles notez que vous pouvez trouver la masse molaire de la saccarose à l'aide de sa formule chimique, C12H22O11. Nombre total de moles 55,51 + 3,08 = 58,59 moles. Fraction molaire de l'eau 55,51/58,59 = 0,947. 6 Résolvez l'équation. Nous avons tout ce dont nous avons besoin pour résoudre l'équation de la loi de Raoult. Cette partie est très facile remplacez les variables de l'équation simplifiée de la loi de Raoult que nous avons vue au début de cette section par les valeurs que nous avons trouvées Psolution = Psolvant × solvant. En les remplaçant par nos valeurs, nous obtenons Psolution = 23,8 mm Hg0,947, Psolution = 22,54 mm Hg - Cette réponse est sensée — en termes de moles, il y a seulement une petite quantité de sucre dissoute dans une grande quantité d'eau même si les deux ingrédients ont le même volume, donc la pression de vapeur va seulement diminuer légèrement. Publicité 1 Soyez attentif aux conditions normales de température et de pression. Les scientifiques utilisent fréquemment une gamme de valeurs de température et de pression par défaut ». Ces valeurs sont appelées les Conditions normales de température et de pression CNTP. Les problèmes de vapeur de pression font souvent référence aux CNTP, il est donc utile de les mémoriser. Ces valeurs sont définies comme [6] la température 273,15 K / 0 C / 32 F la pression 760 mm Hg / 1 atm / 101 325 kilopascals 2 Réorganisez l'équation de Clausius-Clapeyron pour obtenir d'autres variables. Dans notre exemple de la Section 1, nous avons vu que l'équation de Clausius-Clapeyron était très utile pour trouver les pressions de vapeur de substances pures. Cependant, on ne vous demandera pas toujours de trouver P1 ou P2 — on peut aussi vous demander de trouver la valeur d'une température ou bien même une valeur de ΔHvap. Par chance, dans ces cas, il suffit de réorganiser l'équation de Clausius-Clapeyron pour trouver la bonne réponse, afin que la variable recherchée se retrouve isolée d'un des deux côtés du signe égal. Par exemple, supposons que nous sommes en présence d'un liquide inconnu qui a une pression de vapeur égale à 25 torr à 273 K et à 150 torr à 325 K et nous voulons trouver l'enthalpie de vaporisation de ce liquide ΔHvap. Nous pouvons le trouver comme suivant lnP1/P2 = ΔHvap/R1/T2 - 1/T1 lnP1/P2/1/T2 - 1/T1 = ΔHvap/R R × lnP1/P2/1/T2 - 1/T1 = ΔHvap - Nous remplaçons maintenant par nos valeurs 8 314 J/K × Mol × -1,79/-0 00059 = ΔHvap 8 314 J/K × Mol × 3,033,90 = ΔHvap = 25,223,83 J/mol 3 Expliquez pourquoi la pression de vapeur du soluté produit de la vapeur. Dans notre exemple de la loi de Raoult plus haut, notre soluté, le sucre, ne produit aucune vapeur tout seul à des températures normales quand avez-vous vu pour la dernière fois un bol de sucre s'évaporer sur votre plan de travail ? Cependant, lorsque votre soluté s'évapore, cela va affecter votre pression de vapeur. Nous expliquons cela en utilisant une version modifiée de l'équation de la loi de Raoult Psolution = PcomposantXcomposantLe symbole sigma signifie que nous devons additionner les pressions de vapeur de tous les composants différents pour trouver nos réponses. Par exemple, supposons que nous avons une solution fabriquée à partir de deux produits chimiques du benzène et du toluène. Le volume total de notre solution est égal à 120 millilitres mL ; 60 mL de benzène et 60 mL de toluène. La température de la solution est de 25 C et les pressions de vapeur de chacun de ces produits chimiques à 25 C sont de 95,1 mm Hg pour le benzène et de 28,4 mm Hg pour le toluène. À partir de ces valeurs, cherchez la pression de vapeur de la solution. Nous pouvons le faire comme suit, en utilisant le niveau de densité, la masse molaire et les valeurs de pressions de vapeur des deux produits chimiques. Masse benzène 60 mL = .060 L × 876,50 kg/1,000 L = 0 053 kg = 53 g Masse toluène .060 L × 866,90 kg/1,000 L = 0 052 kg = 52 g Moles benzène 53 g × 1 mol/ g = 0 679 mol Moles toluène 52 g × 1 mol/92,14 g = 0 564 mol Total des moles 0 679 + 0 564 = 1,243 Fraction molaire benzène 0,679/1 243 = 0,546 Fraction molaire toluène 0,564/1 243 = 0,454 Résolution Psolution = Pbenzène × benzène + PtoluèneXtoluène Psolution = 95,1 mm Hg0,546 + 28,4 mm Hg0,454 Psolution = 51,92 mm Hg + 12,89 mm Hg = 64,81 mm Hg Publicité Conseils Afin d'utiliser l'équation de Clausius-Clapeyron plus haut, la température doit être mesurée en Kelvin désigné par K. Si vous avez la température en centigrade, vous devez la convertir en utilisant la formule suivante Tk = 273 + Tc Les méthodes indiquées plus haut fonctionnent dans la mesure où l'énergie est directement proportionnelle à la quantité de chaleur fournie. La température du liquide est le seul facteur existant dont la pression de vapeur dépend. Publicité À propos de ce wikiHow Cette page a été consultée 39 608 fois. Cet article vous a-t-il été utile ?

cara mengukur tekanan bahan bakar